Kencanku dengan Dunia

Untuk sebuah nama yang menempel didiriku. Untuk sebuah nama yang membebebaniku. Tujuh warna tak akan mampu menggambarkan perjalanan namaku. Nama yang entah berarti entah tak bermakna bagi dunia. Bait demi bait kisah kutorehkan untukmu wahai dunia. Di episode manahkah aku yang berarti bagimu. Kecewakah kau pada catatanku wahai dunia.

Aku tak bisa memprediksi seperti apa aku dimasa depan. Masihkah aku bisa membuatmu tersenyum dunia. Ataukah aku hanya akan menjadi catatan dalam kelammu. Dunia, aku rapuh ketika berhadapan denganmu. Tatapan tajammu meruntuhkan dinding gelora hatiku.

Aku tak tahu sampai kapan waktu memberikan kesempatannya. Kesempatan yang tak pernah aku sadari. Kesempatan yang tak pernah aku maknai. Karena kehidupanku terlalu abu-abu untuk menghargainya. Ketika waktu mulai meninggalkanku di skala cerita yang luas aku hanya bisa tersadar berpangku kenyataan bahwa dunia tak seelok pandanganku. Pandangan fatamorganaku dan ekspektasiku.

Sedih??? hahah kata-kata yang sangat jauh dari perbendaharaan hatiku. Aku hanya rindu sebuah pelukan yang bernama rumah. Tapi angan hanya bisa menjadi angan.......................................................
Lingkaran bulat yang konstan itu sudah lama pecah, sudah lama sekali. Aku hampir lupa dibagian mana yang membuat melepas...............................................................

0 komentar:

Posting Komentar