Lalu aku bisa apa???

Taukah kamu manusia dungu yang bodoh yang lugu yang buta yang tuli berhati polos? Mungkin itu semua melekat di aku. Bagaimana aku bisa hidup bertolak belakang dengan keadaan semestinya aku hidup. Apalagi coba selain namamu yang menjadi penggeraknya. Banyak sudah perjalanan yang kita lakukan. Langkah ini tak seiring tak sejalan tapi kita tetap bertengger di line yang sama. semua kesedihan itu hanya berubah menjadi bahan tertawaan yang sangat menggelikan. Terdengar clise mungkin, ketika kita berbicara cinta dan prinsip VS keadaan.

Tapi bagiku yasudahlah toh aku telah melangkah. Jalan terjal darimu bagiku tak masalah padahal kerikil ini kerap kali membuat kakiku terluka. Rasa pedih itu hilang tak kala kebersamaan menjadi sebuah kata "kita". Banyak sudah tangan yang ingin menyambutku agar aku berhenti berjuang diline yang kau ambangkan. Tapi toh aku si dungu yang berubah menjadi buta dan tuli. Bagiku semua yang menyenangkan patut aku perjuangkan tak masalah aku tak sampai garis finis karena meregang nyawa.

Tapi bagaimana aku berjuang jika jalan yang kau ambangkan sirna. Tersapu debu dan tertutup asap. Kebersamaan kita sudah mulai terbakar waktukah? sungguh polusi kenyataan ini begitu menyesakka. Aku tak lagi bisa mendengar deru suaramu diseberang sana. Suaramu yang kian sayup. Akukah yang terlalu lama berjalan menujumu ataukah dirimu yang telah lelah menantiku. Menantikuuuu................... Asal kau tau aku sedang berjuang melawan duniaku, melawan hatiku, melawan sekumpulan cinta disekelilingku, dan yang menyulitkan adalah melawan kerikil menuju kisahmu.

Mengapa ditengah asap dan kabut debu itu terlalu banyak sosok dan tangan. Terlalu banyak figuran yang menyeretmu menjauhiku. aku hanya terpana dan terkesima ketika sosokmu benar-benar lenyap. Hanya aku dan kesunyian dibingkai kenangan. Line yang aku pijakpun berubah menjadi tancapan beribu paku. Aku hanya termenung dan berdiam diri.Inikah akhir kisahku........??? Aku bisa apa jika jalan yang kau ambangkan kian kau persempit untuk kutapaki? Aku masih terus berjuang??? Jalan tikus manah yang harus aku tapaki???

Apakah aku terlalu lelah dan berilusi??? padahal sosokmu masih berdiri kokoh diseberang sana. Akukah yang gamang untuk menyebrangi suatu prinsip dan keadaan. Patutkah kata "kita" bersanding di akhir cerita. Patutkah kata kita aku perjuangkan.............................

1 komentar: